Bagaimana Membantu Anak Mengatasi Emosi Negatif? (2)


Banyak anak-anak remaja menjadi stres saat mereka berhubungan dengan masalah pertumbuhan. Mereka khawatir tentang perubahan tubuhnya, bergelut dengan seksualitas dan jati diri mereka. Anak-anak remaja ini seharusnya dapat membicarakan masalah mereka dan seharusnya sudah mengembangkan kemampuan untuk mencari jalan keluar atas suatu permasalahan. Namun dikarenakan emosi yang dapat berubah dengan tiba-tiba dan keraguan akan keputusan yang penting, mereka memerlukan bantuan khusus dan dukungan dari kita - orang dewasa - terutama kedua orangtua. Fase ini biasanya akan terlewati dengan baik jika di fase sebelumnya orangtua mengembangkan sebuah komunikasi yang baik - yang membangun sebuah harga diri - dengan anaknya.

Pada saat awal masa remaja, anak-anak remaja sangat sensitif akan kritikan. Nasehat yang bermaksud baikpun akan ditangkap sebagai kritikan dan menjadi penyebab kemarahan atau reaksi pertahanan. Mereka butuh penghargaan dan biasanya yang didapat adalah sebaliknya. Seringkali klien remaja saya tidak bisa menangkap dengan baik apa yang dilakukan orangtuanya terhadap diri mereka. Akhirnya mereka bisa saja mencari pelarian untuk pemecahan masalah di luar rumah.

Stres yang umum dialami oleh anak-anak remaja adalah mendapatkan tes, tekanan untuk mendapatkan nilai yang bagus, godaan untuk mencoba sex dan obat-obatan, bermasalah dengan hubungan laki-laki atau perempuan, mempertanyakan benar dan salah, kegugupan saat berpidato dan kompetisi, keragu-raguan akan penampilan fisik, tekanan dari terlalu banyak aktifitas, merawat adik laki-laki dan perempuan, tidak punya cukup waktu, dan tekanan menjadi kakak atau adik yang baik serta kurang percaya diri.

Apa ciri-ciri bila anak remaja anda di bawah pengaruh stres? Makan terus menerus sehingga menciptakan masalah berat badan, melamun secara berlebihan, menggunakan obat-obatan terlarang atau mengalami gangguan syaraf seperti kedipan mata yang tak biasa, menggigit kuku, dan kejang otot. Stres secara emosi bisa merupakan sebuah awal bagi pemikiran tentang bunuh diri, tindak kenakalan, tingkah laku perfeksionis, pengasingan diri dan kegagalan akademik di sekolah. Ketidak pedulian akan penampilan fisik, sifat yang lekas marah dan mudah tersinggung serta mudah mengalami kelelahan adalah tanda-tanda lain dari stres. Anak-anak remaja sering menanggapi stres dengan menarik diri, tidak berbicara, menjadi pemberontak atau pembangkang dan melibatkan diri dalam masalah kenakalan remaja.

Apa yang dapat kita lakukan untuk membantu? Mereka memerlukan cara untuk mengatasi situasi yang stres. Saat anak remaja kita belajar bahwa dia dapat mengatasi masalah-masalahnya, dia mendapatkan sikap yang positif tentang dirinya. Jangan tergoda untuk memberikan pemecahan menurut pemikiran kita sendiri. Saat mereka mencapai usia ini peran kita sekarang sedikit bergeser menjadi seorang “konsultan” bagi mereka. Hanya beberapa hal penting yang masih menjadi otoritas kita. Sampai sejauh mana? Diskusikan dengan anak Anda! Hanya Anda dan anak Andalah yang tahu. Ini semua bergantung dari bagaimana kita membesarkan mereka dulu sebelum usia 12 tahun.

Berikanlah pujian yang tulus ketika dia melakukan pekerjaan yang bagus akan sesuatu. Ingatlah untuk berkata terima kasih. Anak-anak remaja sering merasa tak dihargai. Secara sederhana penuhi Tangki Cinta mereka! Tangki Cinta seringkali menjadi penyebab masalah remaja stres. Mereka merasa tak dihargai dan disetujui padahal orangtua merasa sudah melakukan semuanya!

Hal lain yang kita perlu periksa adalah jadwal kegiatan anak kita. Apakah dia terlalu banyak memiliki aktivitas? Atau bekerja terlalu keras memenuhi tuntutan akademik. Beberapa anak remaja menemukan diri mereka sendiri tertimbun dalam kesibukan saat mereka menambahkan pekerjaan setelah sekolah pada jam-jam yang harusnya digunakan untuk istirahat. Apakah dia mengharapkan untuk mengerjakan tugas-tugas yang terlalu banyak di rumah? Meskipun anak-anak seharusnya mengerjakan tugas-tugas yang biasa saja, beberapa anak remaja menjadi terbebani dengan tugas mereka. Anak-anak remaja masih anak-anak dan mereka memerlukan waktu untuk bersantai dan belajar.

Mungkin cara yang sangat efektif untuk membantu anak-anak remaja mengatur stresnya adalah tetap membuka garis percakapan. Dia mungkin tidak ingin atau memerlukan nasehat kita, tetapi dia akan menghormati perhatian kita sebagai orangtua. Hampir semua anak-anak remaja menyukai orang-orang dewasa yang hanya mendengarkan mereka. Mereka ingin seseorang mendengarkan apa yang harus mereka katakan.

Ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh mengutarakan pendapat kita, terutama sekali masalah-masalah penting seperti nilai-nilai hidup. Tetapi bila diskusi berubah menjadi adu argumentasi, kita mungkin memerlukan waktu yang lebih untuk mendengarkan, dan mengutarakan pendapat kita secara pelan dan tenang. Seni komunikasi diperlukan dalam hal ini.

Dukunglah anak remaja kita untuk melakukan kegiatan yang bersifat fisik. Anak-anak remaja dapat mengurangi stres dengan aerobik, bersepeda, bersepatu roda, jogging ataupun olahraga lainnya. Ini adalah sebuah cara yang berguna untuk mengatasi stres. Pendekatan positif lainnya meliputi belajar menjadi tegas, menguasai kemarahan dan berkata “tidak”.

Kapankah kita seharusnya mencari bantuan? Masa remaja adalah waktu yang sulit untuk anak-anak remaja dan keluarga mereka. Ketika tekanan-tekanan menjadi ekstrem dan ketika tidak ada jalan keluar lagi, ini waktunya berbicara pada orang lain yang lebih profesional menangani hal ini. Ketika melihat bukti bahwa anak kita menggunakan obat-obatan terlarang, atau anak remaja kita membicarakan tentang bunuh diri atau mulai membuang hal-hal yang berharga, mintalah bantuan profesional secepatnya. Cermati peringatan akan tanda-tanda depresi, melakukan sex yang beresiko, perilaku anti sosial yang tidak wajar dan perubahan kepribadian.

KESIMPULAN
Anak-anak tidak dapat melarikan diri dari stres dan tekanan-tekanan yang datang dari lingkungan kehidupan sekarang. Tetapi mereka dapat belajar untuk mengatasinya , sebagai orangtua, kita dapat membantu anak kita dengan beberapa cara: Ajarikan untuk mencari jalan keluar atas masalah-masalah yang dihadapi. Anak perlu belajar untuk mengenali masalah, jalan keluar yang memungkinkan, yang setuju akan jalan keluar yang memungkinkan dan yang tidak setuju akan jalan keluar yang memungkinkan, kemudian pilihlah yang terbaik. Dalam hal ini terkadang kita perlu memberikan kepercayaan pada mereka untuk menjalani keputusannya walau kita tahu ke mana arah keputusan itu. Berikanlah pengalaman pada mereka. Janganlah terjebak dalam paradigma “saya tidak ingin anak saya terperosok ke dalam lubang yang sama dengan saya”Jika hal itu tidak menyangkut hal yang fatal biarkan mereka mengalaminya sendiri dan kita tetap dukung mereka dengan cara tetap membuka hati kita untuk mereka.

Bicaralah dengan anak remaja kita, carilah waktu yang khusus untuk berbicara. Cari tahu apa yang terjadi dalam hidupnya. Jujurlah dan terbukalah dengan dia. Ceritakanlah tentang tujuan keluarga dan diskusikan kesulitan-kesulitannya, tanpa membebani mereka dengan masalah-masalah kita. Pujilah anak-anak ketika mereka melakukan hal-hal yang bagus, dan jangan lupa pelukan-pelukan dan ciuman-ciuman atau sentuhan fisik lainnya seperti tepukan di bahu atau belaian di kepala. Salah satu bahan pembicaraan menarik adalah pengalaman hidup kita.

Pastikanlah anak kita juga mempunyai waktu yang tenang sehingga dia dapat bersantai. Ajarilah dia latihan-latihan fisik seperti bermain bola, skating, berenang, berlari, berjalan, bersepeda. Kegiatan-kegiatan tersebut juga mengurangi stres.

Jadilah pendukung. Saling menghormati dan berbagilah bantuan yang berharga selama waktu stres. Anak memerlukan kita untuk mengeluarkan energi negatifnya. Dia juga mendapatkan manfaat dengan melihat bagaimana kita berhasil mengatasi stres.

Tips untuk mendidik anak memahami stres
Ajarilah anak kita untuk mengenali situasi stres. Dia seharusnya membicarakan tentang stresnya atau menulisnya. Ajari dia berbagai strategi mengatasi stres.

Bermainlah suatu peran tentang situasi yang sangat stres dengan anak. Bantulah dia untuk menentukan cara yang berguna untuk mengatasi stres.

Gunakanlah humor untuk menahan perasaan dan situasi yang tidak mengenakkan. Seorang anak yang belajar menggunakan humornya akan lebih baik untuk memandang segala sesuatunya dengan lebih masuk akal.

Jangan bebani anak kita dengan terlalu banyak aktifitas setelah sekolah. Bantulah anak-anak untuk belajar melangkah. Jangan mendaftarkan mereka di setiap kursus yang ada, dan jangan menuntut mereka untuk menjadi yang nomor satu dalam segala hal.

Ketika kita sendiri dalam pengaruh stres yang berlebihan, telitilah untuk lebih yakin bahwa kita pun dapat melewatinya bersama-sama dengan anak kita.
Buatlah sebuah contoh yang baik. Lakukanlah pengendalian diri dan kemampuan dalam mengatasi masalah. Doronglah untuk bekerjasama dibandingkan dengan berkompetisi.
Dapatkan bantuan profesional ketika masalah-masalah diluar kemampuan kita.
Selengkapnya...

Bagaimana Membantu Anak Mengatasi Emosi Negatif? (1)

Pernahkah anak Anda mengalami stres atau emosi negatif? Apakah itu normal? Bagaimana kita membantu mereka mengatasinya?

Ya itulah pertanyaan yang sering diajukan pada saya oleh para peserta seminar maupun para orangtua yang datang berkonsultasi. Banyak para orangtua bingung bagaimana harus membantu anak-anak mereka menghadapi hal seperti itu. Berikut adalah wacana untuk memperluas wawasan kita bersama. Artikel ini akan membahas bagaimana membantu anak mengatasi stres ditinjau dari usianya. Dan agar tak terlalu panjang maka artikel ini akan bersambung pada edisi berikutnya.

“Siapakah yang pernah mengalami stres?” tanya saya dalam sebuah acara seminar. Peserta agak bingung dan kemudian beberapa dari mereka angkat tangan. Setelah itu saya tertawa dan biasanya saya katakan bahwa pertanyaan itu tak seharusnya saya tanyakan karena semua orang pasti mengalaminya bukan?

Stres adalah suatu hal yang normal yang merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat terelakkan. Stres mempengaruhi setiap orang, bahkan anak-anak sekalipun. Seorang anak pra-taman kanak-kanak menjadi stres saat jadwal day-care nya diubah. Seorang anak SD menjadi sedih ketika dia tidak dapat mengerjakan tes aritmatika dengan baik. Seorang pra remaja khawatir akan perubahan tubuhnya. Dan seorang remaja merasakan stres saat dia mencoba untuk menetapkan apa yang akan dilakukan dalam hidupnya.

Orang tua dapat mengurangi stres / emosi negatif yang dirasakan anak-anak dan mengajarkan mereka untuk mengatasi situasi yang sangat stres. Sangatlah penting untuk diingat bahwa stres adalah bagian alami dari kehidupan anak-anak. Stres hanya akan menjadi membahayakan ketika masalah-masalah dan pertengkaran-pertengkaran dari kehidupan sehari-hari membanjiri anak anda.

Anak-anak dari segala usia merasakan stres ketika seorang adik bayi baru datang, perpindahan keluarga, sebuah perceraian atau pernikahan kembali dari orangtuanya atau ketika keluarga dalam tekanan hal keuangan. Ketika kita sendiri dalam keadaan stres, yakinlah untuk mengambil waktu yang tepat untuk menjelaskan situasi kepada anak-anak. Seorang anak yang tidak mengerti situasinya sering membayangkan hal-hal yang buruk. Ingatlah bahwa anak-anak belajar dari orangtuanya. Orangtua adalah orang yang paling kuat, yang perfeksionis atau pemecah masalah yang berat yang cenderung memberikan sifat-sifat ini pada anak-anak mereka.

Akhirnya, terlalu stres juga bisa menjadi gangguan. Kita perlu mengenali tanda-tanda dari stres yang berlebihan sehingga bisa mendapatkan bantuan untuk anak. Mencari bantuan mungkin semudah membicarakan akan situasinya kepada seorang teman, anggota keluarga atau kepala sekolah. Seseorang yang tidak asing dengan situasi keluarga kita mungkin dapat memberikan beberapa jalan keluar, nasehat yang berguna. Bila situasinya ekstrem, kita mungkin perlu untuk membicarakan dengan dokter keluarga, ahli-ahli jiwa atau bimbingan konseling sekolah, atau orang-orang profesional di bidang ini.

Membantu anak pra-sekolah mengatasi stres
Kebutuhan anak-anak pra-sekolah adalah mendapatkan rasa cinta, ketentraman hati dan dukungan. Mereka mempunyai sedikit penguasaan dalam kehidupan mereka sendiri dan terlalu muda untuk menggunakan kemampuan memecahkan masalah dengan baik pada situasi-situasi tertentu. Situasi stres yang umum meliputi: memulai atau perubahan jadwal day-care, memulai pra-sekolah, kedatangan seorang bayi baru atau anggota keluarga, terpisahkan dari orang tua, didisiplinkan dan toilet training. Anak-anak pra sekolah juga khawatir akan ditinggalkan atau kelaparan dan mereka mungkin menjadi takut akan orang-orang asing. Selain itu hal-hal yang menakutkan, rasa sakit dan juga hal-hal yang tidak diketahui akan membuat stres.

Tanda-tanda bahwa anak pra sekolah kita mengalami tekanan mental yang melebihi kekuatannya adalah : lebih lekas marah, mengalami teror malam atau mimpi buruk, lebih sering bertingkah laku kasar, menjadi lebih keras kepala atau menuntut atau bahkan menangis lebih sering dari biasanya.

Apa yang dapat kita lakukan? Bantulah anak kita untuk mengerti situasi. Jelaskan apa yang akan terjadi dengan cara yang mudah dimengerti dan bahasa yang menenangkan hati. Berikanlah keberanian pada anak untuk membicarakan ketakutannya. Dia perlu untuk belajar mengatakan hal-hal seperti, “saya tidak menyukainya bila anjing tetangga menyalak,” atau “saya takut masuk ke dalam ruang yang gelap”

Jangan katakan pada anak kita bahwa ketakutannya adalah suatu hal yang konyol, ketakutannya sangatlah nyata bagi dia. Jangan pernah katakan “Ah, begitu saja kok takut, dasar anak cengeng!” Kurangilah tekanannya dengan menawarkan pengertian, dukungan dan banyak kasih sayang. Genggaman dan bimbingan pada seorang anak akan membantunya mengurangi stres. Akhirnya kita dapat menambah rasa aman anak kita dengan tetap tenang pada saat masa sulit.

Kapankah anda mencari bantuan? Ketika kita tidak berhasil dalam segala usaha untuk membantu anak kita, atau ketika masalah terlalu banyak untuk kita sendiri yang harus diselesaikan, carilah bantuan profesional. Jangan ragu untuk meminta nasehat.

Membantu anak usia sekolah (6 sampai 12 tahun )
Hidup menjadi berat untuk seorang anak usia antara 6 dan 12 tahun. Seorang anak harus menghadapi tekanan di rumah dan belajar untuk mengatasi dunia yang lebih luas yang melibatkan sekolah dan teman-temannya.

Situasi yang bisa membuat mereka stres : mempunyai nama yang tak biasa, mengerjakan tes di sekolah, merasa lambat, jelek atau pintar, menjadi tertekan untuk mendapatkan nilai yang bagus, berteman dengan teman baru, merasa cemburu, bersaing dalam permainan dengan saudara perempuan atau laki-laki, beradu argumen dengan orangtua atau teman-teman, tidak dapat bekerjasama dengan seorang guru,menjadi cemoohan ,mengkhawatirkan tentang perubahan badan, menjadi malu, mempunyai banyak tugas, dan dikeluarkan dari kegiatan –kegiatan dan teman-teman.

Tanda-tanda untuk mengenali stres pada anak kita : dia mungkin menarik diri, mengalami kemunduran, dan bertingkah seperti seorang anak yang lebih muda dari usianya, mengompol, memiliki masalah tidur, menggertakkan giginya, atau memiliki masalah bicara. Anak-anak dalam pengaruh stres juga bisa terlihat berpikir dan bergerak lambat. Tanda-tanda yang lain termasuk: kesulitan di sekolah, mencuri, berbohong, curang, sedih, menangis, bertengkar, sering terjatuh, dan kecelakaan.

Apa yang dapat kita lakukan? Anak-anak yang sangat baik dalam mengatasi stres adalah yang mendapat dukungan dan pengertian dari orangtua. Orantua yang baik akan selalu ada untuk anaknya pada saat dibutuhkan. Cobalah untuk mengerti apa yang dialaminya. Dukunglah dia untuk membicarakan masalahnya lagi, dan bantulah dia untuk mengatasi masalahnya. Anak kita memang mulai mengembangkan beberapa kemampuan dalam mengatasi masalah namun dia tetap memerlukan bantuan dalam hal ini.

Saya sering menjumpai bahwa orangtua sering menambah tekanan pada kehidupan anak mereka dengan menekannya terlalu keras melalui target-target. Bila masalah-masalah berputar sekitar sekolah, duduk dan bekerjasama dengan guru anak kita untuk membuat tujuan yang realistis dan standarisasi untuk mencapai prestasi. Masalahnya bukan hanya dalam hal akademik. Terkadang anak-anak terlibat dalam banyak kegiatan yang berbeda atau mempunyai banyak sekali tugas di rumah. Kita bisa memberikan lebih banyak kasih sayang, persetujuan dan penguatan yang positif pada mereka. Dengarkan dan bantulah mereka untuk mengatur stres dalam hidupnya.

Kapankah kita seharusnya mencari bantuan? Ketika masalahnya diluar keahlian mendidik anak yang kita miliki, itulah saat mencari bantuan. Bisa juga ini dijadikan momentum yang tepat untuk memperkenalkan anak konsep “dewan keluarga”. Dewan keluarga mengijinkan sebuah keluarga untuk berdiskusi tentang sebuah pokok permasalahan. Kepemimpinan diputar dan anak-anak mempunyai peran yang sama dalam pertemuan. Keluarga tersebut bersama-sama mencari jalan keluar atas masalah-masalah tersebut. Ini adalah sebuah latihan kepemimpinan yang bagus. (bersambung)sumber
Selengkapnya...

Kasih Ibu Sepanjang Masa!


“Oh, saya hanya seorang ibu rumah tangga”, demikian kata seorang ibu ketika saya tanya apa pekerjaannya.

“Hmm, menarik sekali. Mengapa Anda mengatakan ‘hanya seorang ibu rumah tangga’? Bukankah seharusnya Ibu dengan bangga mengatakan bahwa ibu adalah seorang ibu rumah tangga? Tak ada alasan untuk tidak menjadi bangga karena Ibu adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki peran besar mendukung anak-anak dan suami dalam membangun masa depan”, demikian jawab saya.

“Ah, Bapak bisa saja berbasa-basi. Saya ini kan cuma di rumah. Tidak menghasilkan apa-apa”, kata sang ibu.

“Janganlah mengukur prestasi Ibu dari banyaknya uang yang dihasilkan. Ibu menghasilkan sesuatu yang tak nampak. Ibu mampu menghasilkan dan menjadi sumber cinta yang akan membuat seorang manusia biasa mampu melakukan hal-hal luar biasa dalam kehidupan. Itulah yang dilakukan oleh ibu saya pada diri saya pribadi. Karena cinta beliaulah maka saya mampu menghadapi tantangan kehidupan dan berkarya untuk kehidupan. Ibu saya menyalakan lentera kehidupan saya dengan cinta kasihnya yang tanpa syarat dan begitu tulus. Inilah yang sering dilupakan oleh seorang ibu rumah tangga”, jawab saya dengan penuh kesungguhan.

Wahai para Ibu dimanapun berada tutuplah mata sejenak dan rasakan bahwa Anda adalah Ibu yang luar biasa yang akan mampu membuat seorang manusia biasa melakukan hal luar biasa dengan cinta kasih Anda.

Mulai saat ini jika Anda ditanya apa pekerjaan Anda, maka jawablah dengan penuh percaya diri dan penuh kebanggaan bahwa Anda adalah seorang ibu rumah tangga!

Terima kasih tak terhingga untuk Ibu saya pribadi. Terima kasih untuk seluruh Ibu yang membaca tulisan ini. Sadarilah bahwa cinta kasih dan pengorbanan yang selama ini Anda lakukan layak mendapatkan penghargaan luar biasa karena nilainya yang tak terukur. Tak ada seorang pun yang dapat melakukan pekerjaan sebanyak yang dapat dilakukan seorang ibu. sumber

Selengkapnya...